Penulisan dan Pelafalan
Tulisan ini hanya pengantar cara penulisan di blog ini dan bagaimana cara pengucapannya...
Orang Jepang menggunakan 3 macam huruf untuk menuliskan bahasanya : Hiragana, Katakana, dan Kanji.
Tapi saya tidak akan membahas penggunaan 3 macam huruf itu karena untuk pemula saya akan menggunakan jenis huruf yang keempat yang rasanya hampir tidak pernah digunakan oleh orang Jepang : Romaji alias huruf Romawi (ji = huruf).
Huruf Romaji ya alfabet yang biasa kita gunakan ini, huruf dari a-z. Ini digunakan untuk memudahkan orang asing mempelajari bahasa Jepang.
Berikut beberapa aturan dan kebiasaan dalam bahasa Jepang :
Selanjutnya mari kita melangkah ke materi pertama :)
(mza)
Orang Jepang menggunakan 3 macam huruf untuk menuliskan bahasanya : Hiragana, Katakana, dan Kanji.
Tapi saya tidak akan membahas penggunaan 3 macam huruf itu karena untuk pemula saya akan menggunakan jenis huruf yang keempat yang rasanya hampir tidak pernah digunakan oleh orang Jepang : Romaji alias huruf Romawi (ji = huruf).
Huruf Romaji ya alfabet yang biasa kita gunakan ini, huruf dari a-z. Ini digunakan untuk memudahkan orang asing mempelajari bahasa Jepang.
Berikut beberapa aturan dan kebiasaan dalam bahasa Jepang :
- Penulisan romaji mengikuti ejaan dari hiragana, katakana (keduanya ini kadang cukup dibilang "kana"), atau kanji. Jadi apa yang dibaca akan menjadi sama apakah tertulis dalam romaji ataukah kana/kanji.
- Pelafalan bahasa Jepang tidak asing bagi lidah bahasa Indonesia. Apa yang ditulis itulah yang dibaca. Tidak seperti ketika lidah orang Indonesia melafalkan bahasa Inggris, misalkan "You are" yang malah dibaca "yuu arr" dll, pelafalan bahasa Jepang sama dengan pelafalan lidah kita. Misalkan "gohan" (nasi) akan tetap dibaca "gohan" dan tidak akan menjadi "gohen" kalau bacanya di-"Inggris"-kan :)
- Dalam bahasa Jepang, tidak ada pelafalan 'e' seperti pada kata "dengan", "begitu", atau "tetapi". Hanya ada 'e' seperti pada kata "merah" atau "enak".
- Lafal 'u' pada kata "desu" atau kata yang berakhiran "-masu" tidak dibunyikan, atau diucapkan mengecil/halus. Jadi, kata "desu" dilafalkan "des" atau "desu", begitupun "shimasu" diucapkan menjadi "shimas" atau "shimasu"
- Begitupun dengan 'shi', lafal 'i' nya hilang atau menghalus. Seperti pada kata "shimashita" menjadi "shimashta" atau "shimashita"
- Pada kata dimana 'o' dan 'u' bergandengan, umumnya 'u' tidak dibaca dan 'o' dibaca memanjang. Misalnya "arigatou" dibaca "arigatoo", "shimashou" dibaca "shimashoo"
Selanjutnya mari kita melangkah ke materi pertama :)
(mza)
Sapaan (aisatsu)
Mengucapkan salam merupakan hal yang penting dalam interaksi antar manusia. Dan bagi orang Jepang pun juga sama, tidak ada pengecualian. Orang Jepang sangat menjunjung tinggi hubungan antar manusia, mereka umumnya tidak ingin menyakiti perasaan lawan bicara mereka. Untuk itu, menyapa yang baik merupakan langkah awal untuk hubungan yang mulus.
Berikut beberapa sapaan yang umum digunakan :
Hajimemashite, digunakan untuk memperkenalkan diri. Artinya "salam kenal". Misalnya dalam kalimat 「Hajimemashite, watashi (saya) wa Ary desu」 yang artinya "Salam kenal, saya Ary"
Ohayou gozaimasu, artinya "selamat pagi". Tentunya ini sapaan di pagi hari. Di dalam rumah, bila pertama kali bertemu dengan anggota keluarga pada pagi hari, salam ini diucapkan. Bila Anda masuk kerja, atau berpapasan dengan kenalan atau tetangga di pagi hari, ucapkan salam ini. Menyapa dengan sapaan ini dijawab dengan sapaan yang sama. Gozaimasu bisa dihilangkan pada kondisi non-formal dan akrab.
Konnichiwa, artinya "selamat siang" atau "halo". Digunakan sekitar pukul 11.00-17.00.
Konbanwa, artinya "selamat sore/malam", digunakan ketika hari sudah gelap.
O genki desu ka? , artinya "apa kabar?" atau "apakah Anda sehat-sehat saja?" Genki itu sendiri artinya "sehat/ceria", sehingga bila ditanya 「o genki desu ka?」 jawabnya adalah 「genki desu」. Pertanyaan ini merupakan sapaan, bukan menanyakan kabar yang sebenarnya, sama halnya dengan pertanyaan "How are you?" yang selalu dijawab dengan jawaban positif. Bukan begitu ?
Yoroshiku onegaishimasu, agak susah juga mengartikannya karena artinya mengambang. Di komik-komik, buku, atau terjemahan film/dorama/anime sering diterjemahkan "mohon bantuannya" atau "mohon perlakukan saya dengan baik". Kata ini digunakan di akhir percakapan, seperti ketika kita berkenalan tadi,「hajimemashite, watashi wa ary desu. yoroshiku onegaishimasu」 atau ketika kita meminta bantuan orang lain dan orang lain itu bersedia memberikan bantuan maka setelah mengucapkan terima kasih kita mengucapkanyoroshiku onegaishimasu. Begitu pun ketika ada orang menawarkan bantuan, kita mengucapkan hal yang sama setelah berterima kasih. Juga ketika kita berbuat salah atau melakukan sesuatu yang kira-kira merepotkan orang lain, maka kalimat akhir kita ditutup denganyoroshiku onegaishimasu. Intinya, ketika kita merasa bahwa orang lain akan/sedang/sudah memperlakukan kita dengan baik, maka kita mengucapkan yoroshiku onegaishimasu.
Sementara kita batasi kata-kata sapaan kita sampai disini, postingan selanjutnya juga akan membahas hal yang sama dengan kosa kata yang berbeda.
Kosakata baru hari ini (keyword : aisatsu 1) :
1. Hajimemashite
2. Ohayou gozaimasu
3. Konnichiwa
4. Konbanwa
5. O genki desu ka
6. Yoroshiku onegaishimasu
7. Watashi
8. Genki
Berikut beberapa sapaan yang umum digunakan :
Hajimemashite, digunakan untuk memperkenalkan diri. Artinya "salam kenal". Misalnya dalam kalimat 「Hajimemashite, watashi (saya) wa Ary desu」 yang artinya "Salam kenal, saya Ary"
Ohayou gozaimasu, artinya "selamat pagi". Tentunya ini sapaan di pagi hari. Di dalam rumah, bila pertama kali bertemu dengan anggota keluarga pada pagi hari, salam ini diucapkan. Bila Anda masuk kerja, atau berpapasan dengan kenalan atau tetangga di pagi hari, ucapkan salam ini. Menyapa dengan sapaan ini dijawab dengan sapaan yang sama. Gozaimasu bisa dihilangkan pada kondisi non-formal dan akrab.
Konnichiwa, artinya "selamat siang" atau "halo". Digunakan sekitar pukul 11.00-17.00.
Konbanwa, artinya "selamat sore/malam", digunakan ketika hari sudah gelap.
O genki desu ka? , artinya "apa kabar?" atau "apakah Anda sehat-sehat saja?" Genki itu sendiri artinya "sehat/ceria", sehingga bila ditanya 「o genki desu ka?」 jawabnya adalah 「genki desu」. Pertanyaan ini merupakan sapaan, bukan menanyakan kabar yang sebenarnya, sama halnya dengan pertanyaan "How are you?" yang selalu dijawab dengan jawaban positif. Bukan begitu ?
Yoroshiku onegaishimasu, agak susah juga mengartikannya karena artinya mengambang. Di komik-komik, buku, atau terjemahan film/dorama/anime sering diterjemahkan "mohon bantuannya" atau "mohon perlakukan saya dengan baik". Kata ini digunakan di akhir percakapan, seperti ketika kita berkenalan tadi,「hajimemashite, watashi wa ary desu. yoroshiku onegaishimasu」 atau ketika kita meminta bantuan orang lain dan orang lain itu bersedia memberikan bantuan maka setelah mengucapkan terima kasih kita mengucapkanyoroshiku onegaishimasu. Begitu pun ketika ada orang menawarkan bantuan, kita mengucapkan hal yang sama setelah berterima kasih. Juga ketika kita berbuat salah atau melakukan sesuatu yang kira-kira merepotkan orang lain, maka kalimat akhir kita ditutup denganyoroshiku onegaishimasu. Intinya, ketika kita merasa bahwa orang lain akan/sedang/sudah memperlakukan kita dengan baik, maka kita mengucapkan yoroshiku onegaishimasu.
Sementara kita batasi kata-kata sapaan kita sampai disini, postingan selanjutnya juga akan membahas hal yang sama dengan kosa kata yang berbeda.
Kosakata baru hari ini (keyword : aisatsu 1) :
1. Hajimemashite
2. Ohayou gozaimasu
3. Konnichiwa
4. Konbanwa
5. O genki desu ka
6. Yoroshiku onegaishimasu
7. Watashi
8. Genki
re-post (http://b-jepang.blogspot.com)
0 comments:
Post a Comment